Likupang Minahasa Utara_Patroli e-news Lebih dua pekanb dampak sungai kotor akibat eksploitasi tambang emas PT MSM di pit Marawuwung makin meresahkan warga.
Pantauan media dibeberapa titik terutama di area perkebunan sampai pesisir Likupang dampak material lumpur makin meluas hingga menutup padang lamun dan terumbu karang di muara sungai Marawuwung.
Sampai berita ini ditulis belum ada tindakan apapun terutama dari pihak pemerintah daerah kabupaten Minahasa Utara dan pemerintah kecamatan Likupang Timur.
Perwakilan warga Melky Kaweke, Rommy Wangka dan Adolof Takalalumang bahkan telah menyambangi kantor Dinas Lingkungan Hidup Propinsi Sulawesi Utara.
Kepala Dinas Arfan Basuki melalui Kabid Gakkumdu DLH Sulut menerangkan bahwa sampai hari ini (10/3) kantor kami belum pernah menerima tembusan Surat terkait Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) PT MSM di site Marawuwung.
Leo Todar Community Relation PT MSM yang juga warga Likupang ketika ditanya apakah pernah melihat fisik Ijin Amdal PT MSM ditempatnya bekerja mengelak untuk menjawab.
Sementara Johny Sigarlaki warga lingkar tambang menjelaskan bahwa telah terjadi pembiaran oleh para pihak yang seharusnya menjadi pengawas seperti pemerintah daerah, para anggota DPR terutama yang mewakili daerah pemilihannya.
Akar masalahnya adalah AMDAL dan Ijin Lingkungan yang tidak pernah diumumkan terbuka, tambahnya.(Meybi J. N)
Editor : Septi
