PT MSM BERKALI-KALI BOHONGI WARGA, SIMPUL ORMAS LIKUPANG, ANCAM TUTUP TOTAL OPERASI TAMBANG

Posted by : jakarta9 Maret 24, 2025 Category : Uncategorized

 

Likupang Minahasa Utara _ Patroli e-news Demo warga menolak operasi tambang PT Meares Soputan Mining (PT MSM) kini makin meluas, bahkan telah dilakukan setiap hari. Pantauan media, berbagai komponen masyarakat petani, nelayan bahkan sampai ibu-ibu kini turun ke jalan tak terima tindakan kekerasan yang mulai diperagakan sekelompok orang berseragam suruhan pihak perusahan seperti kesaksian Dintje Bulele, salah satu warga Likupang Satu Kecamatan Likupang Timur Minahasa Utara.
“Pihak manajemen tidak serius menangani persoalan ini. Berkali-kali kami diundang negosiasi, tapi selalu saja janji yang kami dengar,” tegas Rocky Bukahari.
Pengakuan Rocky, sejak turut serta dalam bersama warga, bekali-kali dia mengalami bujukan, bahkan intimidasi. Dia bahkan mengupload video kekerasan sekuriti perusahan bersama-sama temannya.
Dalam siaran pers mereka warga korban dampak pengrusakan sungai oleh PT MSM di hampir semua desa yang menamakan diri Forum Masyarakat Daerah Aliran Sungai Korban Tambang, FORDAS KT Likupang, menjelaskan kegiatan aksi unjuk rasa besar-besaran di Likupang akan dilaksanakan di 5 titik aksi.
“Semua pintu masuk ke perusahaan akan kami tutup besok 25 sampai 26 Maret 2025, Kami telah meminta ijin ke Polda Sulawesi Utara.” tandas Romi Wangka.
Unjukrasa kali ini terkonfirmasi akan ikut sekitar 500 orang, itu belum termasuk warga yang menyatakan akan ikut, jelas Romi. Peserta unjuk rasa selain perorangan juga Kelompok tani Pinosok, Kelompok Tani Marawuwung, Kelompok Masyarakat Pengawas Tanjung Asa, Kelompok Nelayan Likupang Kampung Ambong juga para nelayan yang tergabung dalam Asosiasi Nelayan Tradisional (ANTRA) Sulawesi Utara, Kelompok Masyarakat Winuri, Kelompok Peternak Maen, Kelompok Tani Resetlemen, Forum Tokoh dan Masyarakat DAS Araren, Pinenek, warga Tinerungan dan Pinasungkulan, Aliansi Doyot Linekepan dan Ormas Adat lainnya.
Tonny Rondonuwu, penggiat media rakyat mengatakan, “Simpul massa dan pergerakan kali ini akan lebih besar ketika ini terjadi berulang dan tidak direspon pemerintah daerah serta pihak yang paling bertanggung jawab dalam hal ini PT MSM.” Menurutnya, ada hal yang aneh terkait Ijin Lingkungan dan Analisis Dampak Lingkungan, belum lagi tanggung jawab Corporate Social Resposibility (CSR), Pembebasan Lahan serta Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan.
Tonny yang juga anggota Antra Sulawesi Utara menyayangkan, ketika issu ini merebak dan bahkan terfakta telah merusak lingkungan Sungai Marawuwung serta kawasan pesisir dan terumbu karang Selat Likupang; negara tidak hadir disana unuk melihat korban warga yang terus bertambah.
Anggota DPR kita tidak peduli, Bupati, Gubernur sama mereka diam padahal ini sudah viral. Kalau ini tidak direspon dan tidak segera diselesaikan maka dikuatirkan akan ada bentrok antar warga di hari kemudian.
Ketika dimintai penjelasan Delby Wahiu SE, Camat Likupang Timur, Sungai Marawuwung yang terfakta penuh material lumpur; menurut beliau dia telah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk penanganan ini termasuk ke sejawatnya Camat Likupang Selatan hanya tinggal tunggu aksinya.
Pihak PT MSM ketika mau dimintai penjelasan selalu menghindar dan terkesan acuh. Sampai berita ini ditulis, belum ada pihak perusahaan yang menghubungi, untuk mengklarifikasi.

( Meybi J.N )

RELATED POSTS