

Banyuwangi,Jakartapatrolienews – Pemilihan kepala daerah kabupaten Banyuwangi 2024 baru saja dilewati dengan kembali dimenangkan petahana dengan menggandeng mantan sekretaris daerah kabupaten Banyuwangi. Tak bisa dipungkiri riak – riak dari hajatan lima tahunan itu masih bisa dirasakan.
Terlebih lagi satu dari dua calon didukung oleh mayoritas partai yang ada di parlemen maupun partai yang tidak mendapatkan kursi di DPRD kabupaten Banyuwangi. Koalisi “gemuk” dalam membangun pemerintahan akan menjadi modal utama untuk menjaga stabilitas pemerintahan, tetapi disisi yang lain tentu membawa konsekwensi beban yang berat, terlebih menyangkut anggaran.
Apalagi sejak awal pencalonan salah satu kandidat dari petahana dalam menyiapkan biaya pencalonan dikait kaitkan dengan isu ijon proyek APBD.
Menelisik kembali isu yang sempat mencuat berkaitan dengan ijon proyek, salah satu aktifis anti korupsi di Banyuwangi yang biasa dipanggil Edy Gempur yang getol menyuarakan perlawanan terhadap korupsi berencana membuat gerakan kata Edy (25 /6/2025 ), Kita memasukan surat pemberitahuan aksi untuk menyuarakan dukungan dan mendesak kepada KPK dan Kejaksaan Agung agar secepatnya mengusut dugaan korupsi yang ada di dalam pemerintahan kabupaten Banyuwangi. Dan kami akan secara masif menyuarakan desakan kepada KPK dan Kejaksaan Agung. Kami juga sudah menyiapkan surat kepada direktorat LHKPN KPK RI untuk memanggil dan meminta klarifikasi kepada beberapa pejabat sentral dan satu mantan kepala daerah yang juga mantan menteri berkaitan dengan LHKPN mereka. Dari informasi masyarakat yang sudah kami tindaklanjuti, kami menemukan indikasi mereka tidak melaporkan beberapa harta yang mereka miliki ke dalam LHKPN, atau dengan kata lain menyembunyikan atau menyamarkan. Kami secara khusus sudah menyiapkan banyak spanduk dan bener dengan tujuan untuk membuka mata dan hati aparat di Kejaksaan Agung dan Komisi Pemberantasan Korupsi untuk tidak tebang pilih, dan menantang untuk membuka korupsi di Banyuwangi yang kami duga terstruktur dan sistematis “, tegas Edy. “Saat ini kami sedang menyiapkan surat terbuka yang kami tujukan kepada Pimpinan KPK dan Jaksa Kejaksaan Agung RI “, pungkas Edy (git)
