

Jakartapatrolie-news Pemerintahan Kab.Probolinggo Adakan launching Akademi Pengentasan Kemiskinan, sebuah program strategis mempercepat penurunan angka kemiskinan. melalui peningkatan kapasitas sumber daya manusia, khususnya di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN).
Peluncuran program tersebut dihadiri Bupati,Deputi, Pksdm Jatim, LAN RI.Kapolresta, polres Probolinggo, Kajari,, DPRD,Sekda,, OPD,Tomas.Acara berlangsung diPendopo Bupati Probolinggo, pada hari Selasa (7/10/2025).
Bupati Probolinggo, Gus dr. Mohammad Haris menegaskan, upaya pengentasan kemiskinan tidak bisa dilakukan secara parsial. Diperlukan langkah komprehensif, kolaboratif, dan berbasis data yang akurat agar kebijakan yang dijalankan tepat sasaran.
“Akademi ini bukan sekadar pelatihan, tetapi wadah pembelajaran bersama untuk memperkuat kompetensi ASN dalam merancang, mengelola, dan mengevaluasi program pengentasan kemiskinan berbasis bukti dan data lapangan,” ujarnya.
Dengan peningkatan kapasitas tersebut, diharapkan para peserta mampu menghasilkan data yang objektif dan valid, sehingga bantuan sosial (bansos) yang disalurkan pemerintah benar-benar tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Program ini juga akan memperkuat koordinasi lintas sektor antara dinas, lembaga vertikal, dan masyarakat sipil. Kolaborasi ini menjadi kunci untuk memastikan tidak ada tumpang tindih program, serta setiap rupiah anggaran publik digunakan secara efektif untuk menurunkan tingkat kemiskinan.
Sinergi untuk Pengentasan Kemiskinan yang Berkelanjutan
Kepala LAN RI, Dr. Muhammad Taufik menyambut, di keberhasilan program pengentasan kemiskinan sangat ditentukan oleh kemampuan daerah mengintegrasikan berbagai sumber daya dan kebijakan
“Pengentasan kemiskinan bukan hanya tanggung jawab ASN atau pemerintah saja, melainkan tugas bersama seluruh elemen masyarakat. Dunia usaha, lembaga pendidikan, komunitas, dan media juga memiliki peran penting dalam memperkuat ekosistem pengentasan kemiskinan,” ujarnya.
Melalui pelatihan ini, diharapkan muncul inovasi-inovasi baru dalam penanggulangan kemiskinan, seperti integrasi data terpadu, digitalisasi penyaluran bantuan, serta model pemberdayaan ekonomi lokal yang lebih efektif.
“Tujuan akhirnya sederhana namun penting, memastikan tidak ada warga Probolinggo yang tertinggal dalam pembangunan. Dengan sinergi dan komitmen bersama, kami optimistimis angka kemiskinan menurun,harapan besar bagimana kita melakukan mempunyai lompatan jauh kedepan agar masyarakat lebih maju , kita punya PR bagimana membongkar yang mempunyai mensed kemiskinan dan lain-lain.(TimAbd)
