

Probolinggo, Patroli e-news – Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi di Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur,kembali menjadi magnet kebersamaan. Malam Puncak Peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia yang digelar di halaman padepokan tersebut berlangsung megah, semarak, dan penuh nuansa persaudaraan Selasa,2/9/2025 malam,
Sejak sore hingga larut malam, ribuan warga memadati lokasi. Bendera merah putih berkibar gagah, diiringi alunan seni dan budaya daerah yang membius suasana. Tari tarian dan kisah Putri Rengganis dituturkan lewat gerak tari yang indah, seolah menghadirkan kembali jejak sejarah Nusantara ke tengah masyarakat.
Tak sekadar hiburan, malam itu juga menjadi ajang penghargaan. Pemenang lomba yang digelar sepanjang bulan Agustus menerima hadiah, disambut sorak gembira masyarakat. Tawa, tepuk tangan, dan sorak kebanggaan melebur dalam satu semangat: syukur atas kemerdekaan bangsa.
Puji syukur ke hadirat Allah SWT, kita dapat berkumpul di Desa Wangkal yang penuh berkah ini. Terima kasih kepada seluruh peserta, panitia, dan masyarakat yang selama sebulan penuh mendukung rangkaian acara kemerdekaan ini. Semoga segala ikhtiar ini membawa keberkahan dan memperkuat kebersamaan kita,” ujar Daeng Uci menantu Dimas Kanjeng Taat Pribadi dalam sambutannya.
Kehadiran tamu dari berbagai penjuru Nusantara—Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Papua, hingga Jawa,menegaskan bahwa padepokan ini bukan sekadar pusat keagamaan, melainkan juga simpul persatuan lintas daerah, agama, dan budaya.
Forkopimka Gading, tokoh agama, perwakilan DPRD, hingga pelaku UMKM turut hadir, menandai kebesaran acara yang mampu merangkul seluruh elemen masyarakat.
Salah satu momen yang paling menyita perhatian adalah sambutan Hj. Marwah Daud Ibrahim, M.A., Ph.D. Dengan penuh penghormatan ia mengapresiasi kebersamaan yang terjalin, menegaskan bahwa persatuan bangsa lahir dari ruang-ruang sederhana yang dihidupi dengan cinta tanah air.
Malam itu bukan sekadar puncak acara, melainkan puncak makna: gotong royong, kebersamaan, dan semangat nasionalisme yang mekar lebih indah dari sekadar pesta seremonial pemerintahan.
Masyarakat Wangkal Gading dan sekitarnya percaya, momentum ini akan menjadi suluh semangat untuk terus maju, berkarya, dan menjaga persatuan. Di halaman padepokan, Indonesia seolah berdiri dalam satu bingkai utuh: merdeka, jaya, dan berdaulat.'( Tim patroli group, ARIFIN,ST,MA )
