

NABIRE, Papua Tengah –Patroli e-news Seorang pria yang disebut dalam pemberitaan Kompas One sebagai oknum agen togel di Sambusa akhirnya buka suara. Ia dengan tegas membantah isi berita yang menyebut dirinya nekat ingin menghubungi Kapolres Nabire.
Menurutnya, tuduhan tersebut tidak berdasar dan merugikan nama baik keluarganya.
“Saya mau luruskan, saya tidak pernah ada niat untuk kontak Kapolres. Itu berita tidak benar dan mengada-ada,” tegasnya di depan sejumlah wartawan, Minggu (24/8/2025).
Lebih lanjut, ia juga mengecam sikap tidak etis oknum wartawan yang menulis berita itu. Menurutnya, bukan hanya judul berita yang menyesatkan, tetapi juga tindakan mengambil foto dirinya secara diam-diam tanpa izin.
“Foto saya diambil sembunyi-sembunyi tanpa seizin saya. Itu jelas melanggar aturan, apalagi dalam Pasal 12 Undang-Undang Hak Cipta sudah ditegaskan bahwa penggunaan karya cipta, termasuk foto, tanpa izin merupakan pelanggaran hukum. Saya anggap ini bentuk pelecehan terhadap hak pribadi saya,” katanya.
Ia menegaskan, pemberitaan Kompas One sangat merugikan keluarganya. Ia pun meminta agar oknum wartawan yang menulis berita tersebut segera meminta maaf secara terbuka.
“Kalau memang mau memberitakan, silakan, tapi harus sesuai fakta. Jangan bikin judul yang provokatif dan fitnah. Saya minta wartawan itu minta maaf,” tegasnya lagi.
Meski mengakui istrinya memang menjual togel, ia menyoroti sikap aparat yang dianggap tidak adil.
“Istri saya memang jual togel, saya tidak pungkiri itu. Tapi kalau mau tutup, tutup semua, jangan cuma kami yang dipermasalahkan. Harus adil,” ujarnya.
Pernyataan ini sekaligus membantah isu yang sempat berkembang luas di masyarakat. Ia menegaskan, tidak pernah berupaya mencari kontak Kapolres, dan menilai tuduhan dalam berita Kompas One adalah bentuk pencemaran nama baik sekaligus pelanggaran kode etik jurnalistik.
Kini, publik menanti langkah Kompas One: apakah mereka akan mengakui kesalahan dan meminta maaf, atau justru membiarkan citra medianya tercoreng karena dianggap tidak profesional.
