Penyakit BEF Hantui Peternak Sapi di Sumenep

Posted by : jakarta9 Januari 4, 2025 Category : Uncategorized

Sumenep_ Patroli e-news Dimusim penghujan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, memberikan Himbauan kepada para peternak Khususnya para peternak sapi dengan adanya Virus BEF yang menyerang hewan ternak sapi

Kepala dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Peternakan (DKPP) Sumenep Chainur Rasyid, SE. , M.Si., menyampaikan melalui paramedik veteriner, Hendri wahyudi.
Ia jelaskan jenis penyakit tersebut sering juga disebut sebagai demam tiga hari. BEF atau demam tiga hari pada sapi, merupakan penyakit sapi yang bersifat akut yang disertai demam.

Angka kesakitan (morbiditas) yang tinggi, akan tetapi angka kematiannya (mortalitas) rendah.

“Penyakit ini dipicu oleh vektor serangga pembawa virus, seperti nyamuk dan lalat dengan kemampuan untuk menyebarkan penyakit sejauh dua kilometer dan virus tersebut memiliki masa inkubasi selama tujuh hari,” ucapnya.

Jenis penyakit BEF itu, lanjutnya, juga bersifat akut, dengan angka kesakitan atau morbiditas sebesar 80 persen, namun angka kematian tergolong rendah yakni antara satu hingga dua persen.

Namun demikian, sambung yang akrab disapa Henri menegaskan, BEF tidak masuk dalam daftar penyakit strategis, karena angka kematian rendah, sehingga tidak menimbulkan banyak kerugian.

“Gejala khas dari jenis penyakit BEF ini tidak mau minum, makan, dan panas tinggi, dan juga mengeluarkan cairan atau leleran pada hidung dan mata, sebagaimana pada PMK,” katanya.

Virus yang menyerang pada sapi tersebut, sambung dia, juga bisa membuat kaki sapi pincang, sebelum akhirnya ambruk, dan itu terjadi pada hari kedua setelah terserang BEF.

Meskipun jenis penyakit ini hanya berlangsung selama tiga hari, akan tetapi dapat membuat sapi tak sanggup berdiri selama satu bulan, sehingga bisa menurunkan produktivitas dan aktivitas ternak sapi.

Pengobatan melalui pemberian asem dan kunyit sangat membantu sebagai disinfektan tubuh pada sapi disamping perlu disuntik antibiotik seperti oksitetrasiklin, penisilin-streptomisin, dan trimetropin.

Disamping itu, antibiotik dengan spektrum luas yang memiliki kandungan oksitetrasiklin dan sulfadiazine juga bisa diberikan untuk menghambat pertumbuhan bakteri atau bakteriostatik.

Menurut para paramedik veteriner dari tiga kecamatan diantaranya kecamatan lenteng, asyanto. kecamatan ganding, hendri wahyudi. kecamatan guluk-guluk, moh warid nurdiansyah. pihaknya telah banyak memberikan pemahaman kepada peternak sapi agar tidak panik, dan meminta agar segera menyampaikan laporan kepada dinas melalui penyuluh lapangan.

“Karena kami telah siap bersama tim dan siap memberikan pelayanan kepada para peternak di Kabupaten Sumenep ini, ucapnya

Reporter | Sahawi

RELATED POSTS